Tank Scorpion TNI AD. (Foto: Pussenkav)
16 Maret 2011, Jakarta -- (KOMPAS): PT Pindad mempersiapkan desain kendaraan tempur untuk memenuhi keterbatasan persenjataan yang dimiliki TNI. Rencananya purwarupa kendaraan itu rampung 2013 dan produksi sudah dimulai tahun berikutnya.
Demikian pernyataan Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono dalam pertemuan di Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav), Bandung, Senin (14/3).
Pindad mulai menggarap pasar kendaraan tempur setelah perakitan tank jenis Scorpion pada 1997. Saat ini, Pindad juga belajar banyak dari perakitan 11 unit tank jenis Tarantula dari Korea Selatan dan diperkirakan rampung 2012.
”Pindad sebetulnya sudah memproduksi 154 kendaraan untuk TNI tapi untuk membawa personel,” ujar Adik. Produksi kendaraan tempur buatan sendiri ini diharapkan menjadi solusi sebagai pasar kendaraan tempur yang 90 persen dari luar negeri.
Komandan Pussenkav Brigadir Jenderal Burhanuddin Siagian melanjutkan, saat ini pihaknya memiliki 1.025 unit kendaraan tempur yang diproduksi berbagai negara, seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia, dan Korsel. Hanya saja, kebanyakan kendaraan miliknya sudah berumur 50 tahunan. Contohnya kendaraan jenis AMX-13 buatan Perancis yang dibuat 1952. ”Kesiapan operasional kendaran tempur kami hanya 65 persen bila meliputi komponen otomotif, senjata, dan komunikasi,” ujar Siagian.
Anggota Komisi I DPR, Tri Tamtomo, menuturkan, Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diharapkan mendorong industri dalam negeri. Kalaupun harus membeli dari luar negeri, diusahakan seminimal mungkin dan dengan syarat ketat seperti harus ada transfer teknologi dan ada imbal dagang.
Sumber: KOMPAS
16 Maret 2011, Jakarta -- (KOMPAS): PT Pindad mempersiapkan desain kendaraan tempur untuk memenuhi keterbatasan persenjataan yang dimiliki TNI. Rencananya purwarupa kendaraan itu rampung 2013 dan produksi sudah dimulai tahun berikutnya.
Demikian pernyataan Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono dalam pertemuan di Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav), Bandung, Senin (14/3).
Pindad mulai menggarap pasar kendaraan tempur setelah perakitan tank jenis Scorpion pada 1997. Saat ini, Pindad juga belajar banyak dari perakitan 11 unit tank jenis Tarantula dari Korea Selatan dan diperkirakan rampung 2012.
”Pindad sebetulnya sudah memproduksi 154 kendaraan untuk TNI tapi untuk membawa personel,” ujar Adik. Produksi kendaraan tempur buatan sendiri ini diharapkan menjadi solusi sebagai pasar kendaraan tempur yang 90 persen dari luar negeri.
Komandan Pussenkav Brigadir Jenderal Burhanuddin Siagian melanjutkan, saat ini pihaknya memiliki 1.025 unit kendaraan tempur yang diproduksi berbagai negara, seperti Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Rusia, dan Korsel. Hanya saja, kebanyakan kendaraan miliknya sudah berumur 50 tahunan. Contohnya kendaraan jenis AMX-13 buatan Perancis yang dibuat 1952. ”Kesiapan operasional kendaran tempur kami hanya 65 persen bila meliputi komponen otomotif, senjata, dan komunikasi,” ujar Siagian.
Anggota Komisi I DPR, Tri Tamtomo, menuturkan, Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan diharapkan mendorong industri dalam negeri. Kalaupun harus membeli dari luar negeri, diusahakan seminimal mungkin dan dengan syarat ketat seperti harus ada transfer teknologi dan ada imbal dagang.
Sumber: KOMPAS
No comments:
Post a Comment